KEPERGIAN
AYAHKU
Kehilangan salah satu
orang yang kita sayang ternyata amat perih rasanya, gak cuma itu hari-hari pun
sangat berbeda. Senyumnya, tutur katanya, tingkah lakunya, dan semua yang
sering kita lihat ketika beliau masih ada tak mungkin terhapuskan di memori
kehidupan kita. Mungkin aku gak pernah terfikir akan kehilangan Ayah
yang amat tercinta begitu cepatnya, sesosok Ayah yang sangat sederhana
mungkin bisa dikatakan Ayah tidak minta lebih ataupun menuntut banyak
dari apa yang kita miliki. Cita-cita beliau hanya ingin melihat buah hatinya tidak
mengalami penderitan beliau ketika berjuang menjalani kehidupan tanpa memiliki
apa-apa. Ayah selalu berpesan untuk terus berusaha dan jangan pernah
menyerah untuk mencapai kesuksesan apalagi tergantung sama orang lain sekalipun
saudara kita. Beliau juga berkata untuk tidak membiasakan kita meminjam ataupun
meminta dari seseorang, manfaatkan apa yang kita miliki lebih baik, yang
penting kita diberikan kesehatan oleh Allah swt untuk ibadah itu sudah cukup bahagia
kata beliau. Hari demi hari terus berlalu, seakan selalu teringat kepada Ayah.
Mungkin rasa kangen seorang anak kepeda orang yang disayanginya tidak cukup
dengan hanya memikirkannya saja. Melainkan dengan perbuatan yang bisa membuat
beliau tersenyum di alam sana ketika melihat buah hatinya menjadi anak yang
Shaleh dan Shaleha sesuai keinginnannya.
Ayah, aku ingin bangat ayah melihat apa
yang kita lakukan bersama terulang kembali. Tapi semua keinginan itu hanya
angan-angan semata. Air mataku tidak sengaja aku jatuhkan ketika mengingatnya,
Mungkin karena kasih dan sayang beliau yang sangat aku rasakan sehingga aku
meneteskan air mata ketika mengingatnya. Sekarang yang aku punya dalam hidup
ini sangat aku jaga dan sayangi, mereka selalu membuat aku tersenyum. Ibu, Kaka,
dan Adikku selalu mengisi kesibukan aku dalam menjalani keseharian. Tak kenal
rasa lelah ketika aku bersama kalian. Aku berharap agar bisa terus bersama
kalian, dan aku tidak mau melihat kalian merasakan kesedihan yang aku rasakan.
Tak seorang pun yang boleh menyakiti kalian, aku siap di Barisan depan untuk menjaga kalian
dari semua hal yang bisa membuat kalian bersedih. Mungkin aku pikir bahwa aku
yang harus menggantikan Ayah. Aku adalah anak laki-laki tunggal dalam
keluarga ini, sekalipun aku masih duduk di bangku kuliah, namun hal itu tak menjadikan
penghalang untuk berbuat sesuatu untuk keluargaku. Seandainya Ayah masih
ada, mungkin kebahagian keluarga aku akan semakin bertambah dengan
kehadirannya.
Ayah, semoga Allah swt selalu senantiasa
memberikan RahmatNya untuk Ayah, agar ayah di terima di sisiNya dan
selalu tersenyum melihat keluarganya...Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar